
Lensantbnews.com,Seteluk– Pertandingan Liga 1 Sumbawa Barat 2025 antara Peta FC dan Mandiri Putra FC menjadi sorotan bukan hanya karena tensi tinggi dan performa luar biasa dari para pemain, tetapi juga karena insiden yang terjadi di luar lapangan. Meski laga dihentikan lebih awal karena gangguan dari tribun penonton, pertandingan ini membawa pesan penting tentang pentingnya menjaga sportivitas dan ketertiban dalam dunia sepak bola.
Sejak peluit awal, Mandiri Putra FC tampil dominan. Hanya butuh delapan menit bagi Zulkarnain untuk mencetak gol pembuka, disusul gol kedua dari Soni Mahendra di menit ke-27. Kedua tim bermain agresif dan penuh determinasi, menunjukkan kualitas kompetisi yang semakin meningkat di Liga 1 Sumbawa Barat.
Namun, di balik permainan atraktif di lapangan, suasana tribun mendadak panas. Saling ejek antar pendukung yang sebelumnya menjadi bagian dari dinamika pertandingan, sayangnya berubah menjadi kericuhan yang membuat wasit menghentikan laga di menit ke-52 demi menjaga keselamatan seluruh pihak.
Ketua Badan Liga Sumbawa Barat, Norvie Aperiansyani, S.T., M.A., menyayangkan insiden ini dan menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengamanan.
“Kami menyesalkan kekacauan yang terjadi. Ini mencoreng semangat sportivitas yang selama ini kami bangun bersama. Kami akan lakukan evaluasi total dan membawa kejadian ini ke Komisi Disiplin untuk ditindaklanjuti,” ujarnya, Rabu (18/6).
Di balik insiden tersebut, tersimpan catatan positif. Performa para pemain tetap menunjukkan kelasnya. Mandiri Putra FC berhasil mengamankan tiga poin penting lewat permainan efektif dan efisien. Sementara Peta FC, meski tertinggal, tetap menunjukkan semangat juang tinggi dan tidak menyerah begitu saja.
Lebih dari itu, kejadian ini menjadi momentum bersama untuk memperkuat komitmen membangun kompetisi sepak bola yang aman, ramah keluarga, dan menjunjung tinggi sportivitas.
Sepak bola bukan sekadar pertandingan, tetapi bagian dari pembangunan karakter dan kebersamaan. Dengan evaluasi menyeluruh dan kerja sama dari semua pihak, baik klub, suporter, panitia dan apparat, Liga 1 Sumbawa Barat bisa tumbuh menjadi kompetisi yang membanggakan.
Sepak bola milik kita semua. Mari jaga bersama semangat persaudaraan di setiap pertandingan. Ln