
Lensantbnews.com,Sumbawa Barat-Forum Yasinan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat mulai digelar kembali. Setelah beberapa lama pakum dikarenakan fokus dalam menghadapi Pilkada tahun 2024 dan transisi Pemerintahan dari Bupati sebelumnya Dr.Ir HW Musyafirin.,MM ke H Amar Nurmansyah. Forum Yasinan sebagai salah satu tradisi yang saat ini tetap akan dipertahankan sebagai bagian dari penyelenggaraan keterbukaan informasi Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat dalam penyelenggaraan pembangunan. Kegiatan mulai dilaksanakan pada malam Jumat 19/06, diawali dengan Shalat Magrib, dan shalat Isya berjamaah. Kegiatan Bertempat di Kediaman Wakil Bupati Sumbawa Barat Hj.Hanipa, S.Pr.,M.MInov. Kegiatan Yasinan dilaksanakan seperti sebelumnya yaitu dengan menghadirkan Unsur Forkopimda, Sekretaris Daerah, seluruh Kepala OPD, Pimpinan BUMN/BUMD, perwakilan Kecamatan, para AGR.
Dalam kesempatan tersebut, materi inti dalam pemaparan pengantar diskusi yaitu terkait dengan progres Kartu Sumbawa Barat Maju yang diselenggarakan oleh OPD Pengampuh. Dalam penyampaian tersebut, dinas Pengampuh memaparkan capaian kemajuan program semenjak dilaunchingnya Kartu Sumbawa Barat maju pada 20 Mei yang lalu. Beberapa diantaranya dalam penyampaian tersebut
Dalam penyampaian penutup dikusi, Bupati Sumbawa Barat H.Amar Nurmansyah, ST.,M.Si menyampaikan bahwa alam Forum yasinan yang telah diawali pada malam tersebut sebagai wujud penguatan kembali Pemerintahan yang inklusif, Ungkap Bupati. Ditegaskan Bupati agar masyarakat jangan malu-malu untuk datang, jangan malu untuk menyampaikan apa yang menjadi keluhannya.
” Forum Yasinan ini sifatnya Ikluif. Makna inklusif itu yang pertama bahwa kita yang ada diruangan ini tanpa sekat tanpa batas. Biar pun kami duduk bersila di atas, tetapi kita semua setara, ini agar yang di depan bisa melihat menyaksikan apa yang kami sampaikan. Yang kedua, yang dimaksud dengan inklusif yaitu bahwa pelayanan yang baik di dalam forum ini adalah hak untuk semua masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat”, Ungkap Bupati
Dalam kesempatan tersebut Bupati juga menekankan bahwa apa yang menjadi Visi bersama yang tertuang dalam program Kartu Sumbawa Barat Maju, merupakan instrumen untuk menurunkan angka kemiskinan di KSB. Saat ini terdapat 12,23 % angka Kemiskinan di KSB, jika setarakan ke jumlah penduduk sebanyak 21.000 orang, dikonversikan ke KK kurang lebih 7.000 an KK. Pemerintah Daerah selalu berupaya untuk mencari cara untuk menurunkan angka kemiskinan tersebut melalui intervensi program. Ditegaskan Bupati bahwa salah satu strategi yang diambil adalah dilakukannya pentahapan untuk menurunkan angka kemiskinan tersebut, yang akan dari bulan September hingga Desember tahun 2025.
”Kita akan tetapkan sasaran terlebih dahulu, yang lebih mudah kita keluarkan dari angka kemiskinan, dan selanjutnya kita intervensi dengan program Kartu Sumbawa Barat Maju. Kalau kita ambil yang dari bawah, butuh waktu lama untuk mengeluarkan dari angka kemiskinan. Data yang kita beri di cek terlebih dahulu, jangan gusar. Kalau ternyata yang kita mau intervensi tersebut ternyata sudah lebih baik ekonominya berarti ada ruang koreksi nantinya dari Dinas Sosial”.
Salah satu hal penting yang disampaikan Bupati dalam kesempatan tersebut yaitu perlunya kesamaan penahaman terhadap Kartu Sumbawa Barat Maju.
” Kita butuh kesamaan pemahaman baik sebagai subyek dan obyek. Jangan sampai programnya sudah bagus tetapi masyarakat susah mendapatkan dan tidak tahu cara mendapatkannya. Kita semua harus sepaham, sehingga dalam memberikan pelayanan mendapat kepuasan dari masyarakat”, Tegas Bupati Ln