IMG_0626

Lensantbnews.com,Seteluk Tengah – Drama, tensi tinggi, dan dua gol spektakuler mewarnai laga sengit antara Panser JR FC dan PS Kuang dalam lanjutan Liga 1 ASKAB PSSI Sumbawa Barat yang digelar di Stadion Seteluk Tengah. PS Kuang keluar sebagai pemenang dengan skor 2-0 dalam pertandingan penuh intensitas yang berlangsung Sabtu sore.

Laga berlangsung panas sejak menit awal, namun puncak ketegangan terjadi di menit ke-35 saat PS Kuang membuka keunggulan melalui skema tendangan bebas yang luar biasa. Muhammad Arif, sang eksekutor, mengirim bola melengkung sempurna melewati pagar hidup Panser JR FC dan menggetarkan jala gawang tanpa bisa dihalau. Gol indah yang langsung membakar semangat tim asuhan PS Kuang.

Belum sempat Panser JR FC mengatur ritme, dua menit kemudian giliran Egik Priansyah menambah derita mereka. Lewat serangan cepat yang memecah konsentrasi pertahanan lawan, Egik dengan dingin menaklukkan kiper dan membawa PS Kuang unggul 2-0.

Namun drama sesungguhnya terjadi di menit ke-38. Musmulyadi, pemain Panser JR FC, harus menerima kartu merah langsung setelah melakukan pelanggaran keras di tengah lapangan. Wasit tanpa ragu mengusir sang pemain, membuat Panser JR harus melanjutkan pertandingan dengan sepuluh pemain di tengah ketertinggalan dua gol.

Tak hanya itu, wasit juga mengeluarkan beberapa kartu kuning sepanjang pertandingan – satu untuk pemain Panser JR FC dan satu lagi untuk pemain PS Kuang, menandai betapa panasnya tensi laga ini.

Meski mencoba bangkit di babak kedua, Panser JR FC kesulitan menembus lini belakang PS Kuang yang tampil disiplin dan solid. PS Kuang pun berhasil mempertahankan keunggulan hingga peluit panjang dibunyikan.

Kemenangan ini bukan hanya soal skor. Ini adalah bukti bahwa PS Kuang siap bersaing di papan atas, bahkan dalam laga penuh tekanan dan emosi tinggi. Di sisi lain, Panser JR FC harus menata kembali permainan mereka jika tak ingin kembali terpeleset di laga berikutnya. Ln

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *