Lensantbnews.com,Sumbawa Barat – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat menilai program KSB Maju Perumahan terus menunjukkan dampak signifikan dalam menurunkan angka rumah tidak layak huni (RTLH) di berbagai wilayah. Sejak program ini diperkuat secara intensif beberapa tahun terakhir, jumlah keluarga yang tinggal di hunian tidak layak menurun secara konsisten berdasarkan hasil pendataan lapangan.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) KSB, Novrizal Zain Syah, menjelaskan bahwa program KSB Maju Perumahan menjadi salah satu instrumen utama pemerintah dalam mendukung pengentasan kemiskinan. Menurutnya, kondisi rumah yang layak merupakan fondasi penting dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga berpenghasilan rendah.
“Ketika rumah warga diperbaiki, banyak aspek kehidupan yang ikut meningkat—mulai dari kesehatan, pendidikan anak, hingga aktivitas ekonomi di dalam rumah. Karena itu, perbaikan hunian menjadi langkah strategis dalam mengurangi kemiskinan,” tegas Novrizal. Ia menekankan bahwa intervensi perumahan selalu menjadi prioritas dalam pembangunan daerah.
Berdasarkan data pemantauan terakhir Disperkim, jumlah RTLH di KSB mengalami penurunan signifikan dari tahun ke tahun. Banyak keluarga yang sebelumnya tinggal di bangunan rapuh, bocor, atau tidak memenuhi standar kesehatan, kini telah menempati rumah yang layak berkat bantuan dari program KSB Maju Perumahan.
Menurut Novrizal, keberhasilan ini tidak hanya diukur dari jumlah rumah yang diperbaiki, tetapi juga dari kualitas hidup masyarakat setelah menerima bantuan. Pemerintah menemukan bahwa keluarga penerima manfaat kini lebih jarang mengalami gangguan kesehatan akibat rumah lembab atau tidak layak, dan anak-anak lebih mudah belajar karena kondisi rumah lebih nyaman.
Di sisi lain, program ini juga berdampak pada peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat. Beberapa warga mulai memanfaatkan rumah yang telah diperbaiki menjadi ruang usaha kecil seperti warung, kios jahit, atau jasa rumahan lainnya. Hal ini turut membantu meningkatkan pendapatan keluarga dan memperkuat ekonomi lokal.
“Program ini bukan hanya membangun rumah, tetapi membangun harapan dan masa depan masyarakat. Rumah yang layak memberikan rasa aman, stabilitas, dan peluang untuk berkembang,” ujar Novrizal. Ia menegaskan bahwa pendekatan perumahan adalah bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan yang dijalankan pemerintah KSB.
Meskipun angka RTLH terus menurun, pemerintah tetap berkomitmen untuk melanjutkan intervensi secara bertahap hingga seluruh warga KSB memiliki rumah yang benar-benar layak huni. Disperkim tetap melakukan pendataan rutin, verifikasi lapangan, serta pembaruan data setiap tahun untuk memastikan seluruh kebutuhan dapat dijangkau.
Pemerintah juga mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan tetangga atau keluarga yang masih tinggal di rumah tidak layak namun belum terdata. Menurut Novrizal, data yang akurat menjadi kunci agar bantuan perumahan dapat tepat sasaran dan tidak ada warga yang terlewat dari program.
Dengan capaian yang terus menunjukkan tren positif, pemerintah optimistis bahwa angka hunian tidak layak di KSB akan terus turun signifikan dalam beberapa tahun mendatang. Novrizal menutup dengan menyatakan bahwa pemerintah tidak akan berhenti hingga seluruh masyarakat KSB menikmati hunian yang aman, layak, dan manusiawi.Ln02
